Friday, December 20, 2013

Kemungkinan Indonesia Hujan Salju

Hujan salju terjadi di beberapa negara Timur Tengah dan Vietnam bagian utara. Ternyata, fenomena ini sangat bisa dijelaskan secara meteorologis: musim dingin di kawasan lintang utara bertemu udara lebih dingin dari bagian lebih
utara lagi. "Seperti Vietnam dan lain-lain itu ada di Lintang Utara, sedangkan matahari sekarang berada di selatan. Kalau di utara musim dingin, di selatan musim panas. Artinya, memang temperatur udara relatif lebih dingin dibanding beberapa bulan lalu," jelas Kabid Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT Dr Tri Handoko Seto, S.Si,
M.Sc.
Saat udara relatif dingin ini, kondisi sistem di atmosfer terbentuk pola-pola tekanan rendah tertentu yang memungkinkan terjadinya pembentukan awan dan hujan. Namun jika kondisi ini berdiri sendiri di wilayah itu, tidak akan terjadi hujan salju. "Sistem itu bertemu massa udara dingin di sebelah utaranya lagi kemudian menjadi seperti yang
seperti beberapa hari lalu terbentuk hujan salju yang cukup banyak," jelas Tri yang pernah menjadi Ketua Penanggungjawab Lapangan BPPT dalam pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca saat musim hujan Jakarta Januari 2013 lalu.

Berikut wawancara lengkap detikcom dengan Tri Handoko Seto yang meraih gelar master dan doktor di Universitas Kyoto Jerpang ini pada Kamis (19/12/2013): Apakah turunnya salju di Timur Tengah dan Vietnam ini anomali atau wajar? Kalau dilihat sebagai anomali boleh karena kejadiannya tidak sering. Dilihat wajar ya tergantung hari, bagaimana tinjauan
meteorologisnya. Kalau melihat kebiasannya tidak seperti itu, ada sebabnya mengapoa terjadi seperti itu. Sebenarnya juga walaupun bisa dibilang agak langka tetapi secara meteorologi tidak terlalu sulit menjelaskannya.

Seperti Vietnam dan negara Timur Tengah lain itu kita ketahui ada di Lintang Utara, sedangkan matahari sekarang sedang berada di selatan. Kalau di utara musim dingin di selatan musim panas. Artinya memang temperatur udara di utara relatif lebih dingin dibanding beberapa bulan lalu. Saat kondisi itu, sistem di atmosfer terbentuk
pola-pola tekanan rendah tertentu yang akibatkan
itu memungkinkan terjadinya pembentukan awan
dan hujan. Jika kondisi itu berdiri sendiri di wilayah
itu maka tidak akan terjadi hujan salju, apalagi
menumpuk setebal itu.
Lantas apa yang menyebabkan salju bisa terbentuk
dan turun?
Kemarin ada pergerakan udara sangat dingin dari
utaranya lagi, bergerak menuju ke situ (ke wilayah
bertekanan rendah). Udara yang sangat dingin
inilah bertemu atmosfer terbentuknya awan dan
hujan sehingga sistem itu lebih dingin lagi.
Jadi terjadinya musim dingin, memang utara lagi
musim dingin, sistem itu bertemu massa udara
dingin sebelah utaranya lagi. Sistem itu kemudian
menjadi seperti yang beberapa hari lalu terbentuk
hujan salju yang cukup banyak.
Apa udara bertekanan tinggi di bagian belahan
Bumi utara itu juga cukup sering terjadinya?
Tidak sering. Kalau dibilang langka ya langka
karena tidak sering. Anomali ya anomali, jauh di
atas rata-rata historisnya. Namun begitu ada
penjelasan meteorologisnya.
Udara yang bertekanan
tinggi yang lebih dingin
menuju ke wilayah yang
bertekanan lebih rendah.
Sebenarnya pergerakan
udara dingin itu juga sering terjadi di Indonesia,
sering juga.
Pergerakan udara dingin sering terjadi di
Indonesia, kapan?
Banjir Jakarta pada Januari 2013 kemarin salah
satu penyebabnya datangnya massa udara dingin
dari Laut China Selatan dan diturunkan di sekitar
Jakarta. Hal itu mengakibatkan Jakarta hujan
deras. Itu cuma salah satu penyebabnya, faktor
yang lain ada. Tapi karena di Jakarta udaranya
tidak dingin, ya hujannya hujan air.
Apakah salju mungkin turun di Indonesia?
Kalau bilang tidak mungkin, probabilitas nol rasanya
terlalu arogan. Peluangnya sangat kecil tetapi itu
masih dimungkinkan. Memang kemungkinannya
sangat-sangat kecil.
Bagaimana dengan hujan es yang pernah terjadi di
Jakarta, apakah mekanismenya persis seperti
terjadinya hujan salju?
Hujan es, itu beda. Kalau mekanisme terjadi hujan
es ada masuknya massa udara yang dingin dari
utara, ada peluang terjadinya hujan salju walau
tidak terlalu banyak, tapi masih terbuka.
Hujan es itu karena ada
awan yang sangat tinggi
menjulang, di atas 17
ribu kaki. Di atas kan
dingin, kemudian
terbentuk butir-butir es. Itu kemudian jatuh ke
bawah. Nah kalau udaranya hangat, dia berubah
jadi air. Kalau udara di bawah dingin, seperti habis
hujan dan terjadi di sore hari, maka es yang diatas
tetap berbentuk es, akhirnya terjadi hujan es.
Jika peluang ke situ, ada hujan es kemudian muncul
massa udara dingin dari utara, maka mungkin
terbentuk salju meski tidak besar. Kecil sekali
peluangnya, ada tapi tidak besar.
Seperti halnya hujan, apakah turunnya salju juga
bisa dimodifikasi?
Di negara Jepang hujan buatan itu membuat salju
atau mempertebal salju. Hujan salju, di wilayah
tertentu bukan dengan garam melainkan dengan
inti es di awan maka dia terjadi penggumpalan
udara dingin menjadi butir-butir es sebagai salju
yang lebih banyak.
Apa manfaatnya salju buatan itu?
Manfaatnya untuk cadangan air. Kalau salju sudah
habis dan udara hangat, tumpukan salju itu menjadi
air, untuk cadangan. Kalau banyak salju tebal
udara agak hangat kan menjadi air.
Justru sejarah modifikasi cuaca itu awalnya
pengintian es. Mempercepat terbentuknya kristal
es. Di atas yang terjadi itu ada uap air yang
sangat dingin. Uap air saja tidak berat, tidak
mungkin jatuh hujan. Jadi diberikan inti es agar
menjadi kristal es dan jatuh menjadi hujan salju.
Apakah hujan salju yang
jarang terjadi di
Vietnam dan negara
Timur Tengah ini tanda-
tanda perubahan iklim?
Mengaitkan perubahan iklim tidak semudah itu.
Tetapi perubahan iklim ada 2 mazhab, ada mazhab
meyakini dan tidak meyakini. Ilmuwan juga ada
mazhabnya.
Kalau yang sangat meyakini tentu dengan cepat
mengatakan itu perubahan iklim, nah yang tidak
meyakini mengatakan bukan karena perlu
pengkajian lebih lanjut. Butuh penelitian, data-
data puluhan tahun bahkan ratusan tahun
sebelumnya.
Kaya saya, saya belum berani memastikan
perubahan iklim, tapi teman-teman yang meyakini
akan mengatakan itu perubahan iklim dengan cepat.
Perlu lihat data ratusan tahun dulu, perlu
pendekatan, seperti frekuensinya, magnitude,
kalau memang iya, mungkin itu perubahan iklim.
Perubahanan iklim itu lebih banyak dipicu global
warming, sekarang yang terjadi justru
pendingingan. Ada periode bergeraknya massa
udara dingin dari utara, ke ekuator. Beberapa
(ilmuwan) menyebutkan adanya pemanasan
berlebih, padahal bukan itu.
Berarti pendinginan juga bisa dikategorikan
perubahan iklim?
Mainstream-nya itu perubahan iklim akibat global
warming. Nah kalau terjadi pendinginan rasanya
bertentangan dengan mainstream global warming,
ada mazhab global warming, suhu lebih panas
menyebar ke arah utara.
Peristiwa badai tropis
dan sebagainya secara
faktor bisa dibilang
global warming,
pemanasan. Ketika yang
terjadi hujan salju tentu kalau dibilang perubahan
iklim, tidak sesuai mainstreamnya. Entah kalau
nanti ada mazhab lain yang sebaliknya.
Ada teori konspirasi yang mengatakan bahwa hujan
salju ini tentang Weather Warfare alias modifikasi
cuaca untuk kepentingan perang, apakah mungkin
itu?
Secara terori mungkin, tapi tinjauan ekonominya
belum masuk. Untuk perang bisa saja, tapi hitung-
hitungan ekonomi, kewajaran, manfaat dan
mudaratnya, itu ambisiuslah ya. Isu-isu seperti itu
jangan dibiarkan liar menjadi isu yang
menyeramkan. Semua ada penjelasan
meteorologisnya. Orang mungkin panik. Yang
terjadi saat ini ada penjelasan meteorologisnya.
Yang proporsional saja.

sumber : detik.com

Artikel Terkait

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah memberikan komentar di web ini. Semoga membantu dan bermanfaat.