Wednesday, February 23, 2011

Pencurian Data Militer Indonesia Oleh Korea Selatan

Pemerintah harus segera mengklarifikasi dugaan pencurian data-data militer di dalam laptop milik delegasi Indonesia saat kunjungan kerja Menko Perekonomian ke Korea Selatan.


"Kita tunggu dalam beberapa hari  ke depan kalau tidak ada klarifikasi yang clear saya kira Komisi 1 akan mengundang Kemenhan untuk bicara tentang ini," ujar Ketua Komisi I bidang Pertahanan, Mahfudz Siddiq, kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/2).


Mahfudz menekankan, klarifikasi tersebut penting karena informasi masih simpang siur. Sumber-sumber pemerintah sendiri tidak mampu memberikan info yang jelas.


"Ada yang bilang data militer, ada yang bilang laptop punya Staf Menko Ekuin, ada yang bilang punya staf Menteri Perindustrian. Ini sumber dari pemerintah semua. Ada yang katakan data terkait pembelian pesawat. Benarkah ini pencurian dan operasi intelijen," terangnya.


Menurut Mahfud, jika dugaan pencurian laptop itu menyangkut data informasi militer terutama kerja sama militer Indonesia-Korea Selatan maka sangat mungkin dilakukan pihak yang ingin menggagalkan proses kerja sama.


Wasekjen DPP PKS ini menyebutkan, setidaknya ada empat versi yang diperolehnya dari sumber pemerintah mengenai informasi pencurian laptop milik delegasi RI tersebut. Pertama, ada tamu di lantai lain yang meminta petugas hotel mengambil komputer jingjing atau laptop di kamar delegasi Indonesia. Kedua, laptop sempat hilang namun telah ditemukan dan dikembalikan kepada pemiliknya, tanpa ada data yang diambil. Ketiga, terjadi pencurian laptop dan data hendak diambil, tapi ternyata tak ada data yang diincar dalam laptop tersebut. Keempat, ada data militer dalam laptop itu.


Terlepas itu semua, menurut Mahfudz, pencurian itu menggambarkan satu tindakan tidak profesional dari pengamanan tim kenegaraan. Informasi dari Kemenlu RI, sebut Mahfudz, bahwa orang yang laptopnya diambil tidak mengajukan komplain apa-apa. Dengan demikian, urusan Indonesia dengan pihak keamanan di Korsel sudah selesai.


Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa  membantah adanya pencurian data militer Indonesia dalam laptop milik staf Menteri Perindustrian yang dicuri di Hotel Lotte, Seoul, Korea Selatan. Hatta memimpin delegasi RI dalam lawatan atas undangan Presiden Korea Selatan Lee Myun-bak pada 14 -17 Februari lalu

Artikel Terkait

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah memberikan komentar di web ini. Semoga membantu dan bermanfaat.