Profile Penulis

Dalam sebuah perjalan setiap orang pasti mempunya cerita suka dan duka. kami sedikit menyampaikan sekilas perjalanan hidup kami agar dapat menjadi motovasi peserta didik dan orang lain. Sebuah kisah nyata yang benar benar terjadi dan kami alami.

Sholat Berjamaah

Selain menjarkan tentang materi pendidikan seorang guru juga di tuntuk untuk mengajarkan kebiasaan yang baik tentang keagamaan. Dengan membiasakan anak sholat berjamaah di masjid akan membentuk karakter anak yang baik.

Pembelajaran Berbasis Tehnologi dan Informasi

Perkembangan tekhnologi di dunia ini semakin cepat. Seorang pendidikan di wajibkan mengikutu perkembangan tekhnologi pendidikan khusus nya dalam pengajaran.Manfaat menggunakan tehnologi pendidikan sangat banyak sekali

Pembelajaran Pendekatan Saintifik

Untuk meningkatkan prestasi siswa siswi banyak sekali pendekatan dan metode pembelajaran yang di gunakan. Salah satu pendekatan yang kami gunakan yaitu pendekatan Saintifik. Pembelajaran pendekatan Saintifik yaitu kegiatan yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Pendampingan Bakat dan Minat

Dalam sekolah/ pendidikan walau status kita bukan seorang guru olah raga kita boleh membantu guru olah raga untuk meningkatkan kelebihan kepada siswa kita. salah satunya asalah dengan memberikan tehnik tehnik bermain sepak bola. dalam memberikan tehnik tentunya kita harus berkoordinasi dengan guru sepak bola untuk bisa saling berkolaborasi.

Showing posts with label Gejala Poliarteritis Nodosa. Show all posts
Showing posts with label Gejala Poliarteritis Nodosa. Show all posts

Tuesday, November 5, 2013

Poliarteritis NodoaaPoliarteritis NodoaaPoliarteritis Nodosa

Poliarteritis Nodosa

DEFINISI

Poliarteritis Nodosa merupakan suatu penyakit dimana bagian dari arteri-arteri berukuran sedang mengalami peradangan dan kerusakan, dan menyebabkan berkurangnya pengaliran darah ke organ-organ yang diperdarahinya.Penyakit ini sering berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat.Biasanya menyerang usia 40-50 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapa saja.Laki-laki 3 kali lebih sering terkena. 

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi reaksi terhadap beberapa obat dan vaksin bisa menyebabkan terjadinya penyakit ini.Infeksi virus dan bakteri kadang-kadang bisa memicu terjadinya peradangan.

GEJALA

Pada awalnya penyakit ini bersifat ringan, tetapi bisa menjadi fatal dalam beberapa bulan atau menyebabkan penyakit menahun.Berbagai organ atau sekumpulan organ bisa terkena, dan gejalanya tergantung dari organ yang terkena.Poliarteritis nodosa sering menyerupai penyakit lain, dimana terjadi peradangan arteri (vaskulitis). Salah satu contohnya adalah sindroma Churg-Strauss, yang membedakannya dengan poliarteritis nodosa adalah bahwa pada sindroma ini terjadi asma.Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah demam.Nyeri perut, mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki, kelemahan dan penurunan berat badan juga bisa terjadi.75% penderita mengalami kerusakan ginjal, yang menyebabkan tekanan darah tinggi, pembengkakan karena penimbunan cairan (edema) dan berkurangnya atau tidak terbentuknya air kemih.Jika pembuluh darah pada saluran pencernaan terkena, daerah usus bisa mengalami perforasi, menyebabkan infeksi perut (peritonitis), nyeri hebat, diare berdarah dan demam tinggi.Jika pembuluh darah jantung terkena, bisa timbul nyeri dada dan serangan jantung.Kerusakan pada pembuluh darah otak bisa menyebabkan sakit kepala, kejang dan halusinasi.Hati juga bisa mengalami kerusakan hebat.Sering terjadi nyeri otot dan sendi, dan persendian bisa mengalami peradangan.Pembuluh darah di dekat kulit bisa teraba menonjol dan tidak teratur, dan kadang-kadang ulkusterbentuk pada kulit diatas pembuluh darah yang terkena.

DIAGNOSA

Tidak terdapat pemeriksaan darah yang bisa memperkuat diagnosis poliarteritis nodosa.Dokter menduga penyakit ini jika demam dan gejala-gejala neurologis seperti mati rasa, kesemutan atau kelumpuhan terjadi pada laki-laki setengah baya yang sebelumnya sehat.Diagnosis bisa diperkuat dengan melakukan biopsi dari pembuluh darah yang terkena.Mungkin juga perlu dilakukan biopsi hati atau ginjal.Foto rontgen yang diambil setelah penyuntikan zat warna ke dalam arteri (arteriogram), bisa menunjukkan abnormalitas dalam pembuluh darah.

PENGOBATAN

Tanpa pengobatan, hanya 33% yang bertahan hidup selama 1 tahun, 88% meninggal dalam waktu 5 tahun.Pengobatan yang agresif bisa mencegah kematian.Obat-obat yang memicu terjadinya penyakit ini, pemakaiannya dihentikan.Kortikosteroid dosis tinggi (misalnya prednison , Dexamethasone , Methylprednisolone ), dapat mencegah memburuknya penyakit dan menyebabkan periode bebas gejala pada sekitar 30% penderita.Karena biasanya diperlukan pengobatan kortikosteroid jangka panjang, maka pada saat gejalanya mereda dosisnya dikurangi.Jika kortikosteroid tidak mampu mengurangi peradangan, bisa diganti atau digabung dengan obat imunosupresan, seperti siklofosfamid ,  Azathiopine , MetotrexatePengobatan lainnya, seperti pengendalian tekanan darah tinggi, sering diperlukan untuk mencegah kerusakan organ-organ dalam.Meskipun diobati, beberapa organ vital bisa mengalami kegagalan atau pembuluh darah yang melemah bisa pecah.Kegagalan ginjal merupakan penyebab kematian paling sering.Infeksi yang berakibat fatal bisa terjadi karena penggunaan kortikosteroid jangka panjang dan obat imunosupresan, yang mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.Sumber : www.medicastore.com

Poliarteritis Nodosa


DEFINISI


Poliarteritis Nodosa merupakan suatu penyakit dimana bagian dari arteri-arteri berukuran sedang mengalami peradangan dan kerusakan, dan menyebabkan berkurangnya pengaliran darah ke organ-organ yang diperdarahinya.Penyakit ini sering berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat.Biasanya menyerang usia 40-50 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapa saja.Laki-laki 3 kali lebih sering terkena.


PENYEBAB


Penyebabnya tidak diketahui, tetapi reaksi terhadap beberapa obat dan vaksin bisa menyebabkan terjadinya penyakit ini.Infeksi virus dan bakteri kadang-kadang bisa memicu terjadinya peradangan.


GEJALA


Pada awalnya penyakit ini bersifat ringan, tetapi bisa menjadi fatal dalam beberapa bulan atau menyebabkan penyakit menahun.Berbagai organ atau sekumpulan organ bisa terkena, dan gejalanya tergantung dari organ yang terkena.Poliarteritis nodosa sering menyerupai penyakit lain, dimana terjadi peradangan arteri (vaskulitis). Salah satu contohnya adalah sindroma Churg-Strauss, yang membedakannya dengan poliarteritis nodosa adalah bahwa pada sindroma ini terjadi asma.Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah demam.Nyeri perut, mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki, kelemahan dan penurunan berat badan juga bisa terjadi.75% penderita mengalami kerusakan ginjal, yang menyebabkan tekanan darah tinggi, pembengkakan karena penimbunan cairan (edema) dan berkurangnya atau tidak terbentuknya air kemih.Jika pembuluh darah pada saluran pencernaan terkena, daerah usus bisa mengalami perforasi, menyebabkan infeksi perut (peritonitis), nyeri hebat, diare berdarah dan demam tinggi.Jika pembuluh darah jantung terkena, bisa timbul nyeri dada dan serangan jantung.Kerusakan pada pembuluh darah otak bisa menyebabkan sakit kepala, kejang dan halusinasi.Hati juga bisa mengalami kerusakan hebat.Sering terjadi nyeri otot dan sendi, dan persendian bisa mengalami peradangan.Pembuluh darah di dekat kulit bisa teraba menonjol dan tidak teratur, dan kadang-kadang ulkusterbentuk pada kulit diatas pembuluh darah yang terkena.


DIAGNOSA


Tidak terdapat pemeriksaan darah yang bisa memperkuat diagnosis poliarteritis nodosa.Dokter menduga penyakit ini jika demam dan gejala-gejala neurologis seperti mati rasa, kesemutan atau kelumpuhan terjadi pada laki-laki setengah baya yang sebelumnya sehat.Diagnosis bisa diperkuat dengan melakukan biopsi dari pembuluh darah yang terkena.Mungkin juga perlu dilakukan biopsi hati atau ginjal.Foto rontgen yang diambil setelah penyuntikan zat warna ke dalam arteri (arteriogram), bisa menunjukkan abnormalitas dalam pembuluh darah.


PENGOBATAN


Tanpa pengobatan, hanya 33% yang bertahan hidup selama 1 tahun, 88% meninggal dalam waktu 5 tahun.Pengobatan yang agresif bisa mencegah kematian.Obat-obat yang memicu terjadinya penyakit ini, pemakaiannya dihentikan.Kortikosteroid dosis tinggi (misalnya prednison , Dexamethasone , Methylprednisolone ), dapat mencegah memburuknya penyakit dan menyebabkan periode bebas gejala pada sekitar 30% penderita.Karena biasanya diperlukan pengobatan kortikosteroid jangka panjang, maka pada saat gejalanya mereda dosisnya dikurangi.Jika kortikosteroid tidak mampu mengurangi peradangan, bisa diganti atau digabung dengan obat imunosupresan, seperti siklofosfamid ,  Azathiopine , MetotrexatePengobatan lainnya, seperti pengendalian tekanan darah tinggi, sering diperlukan untuk mencegah kerusakan organ-organ dalam.Meskipun diobati, beberapa organ vital bisa mengalami kegagalan atau pembuluh darah yang melemah bisa pecah.Kegagalan ginjal merupakan penyebab kematian paling sering.Infeksi yang berakibat fatal bisa terjadi karena penggunaan kortikosteroid jangka panjang dan obat imunosupresan, yang mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.Sumber : www.medicastore.com

Poliarteritis Nodosa

DEFINISI

Poliarteritis Nodosa merupakan suatu penyakit dimana bagian dari arteri-arteri berukuran sedang mengalami peradangan dan kerusakan, dan menyebabkan berkurangnya pengaliran darah ke organ-organ yang diperdarahinya.Penyakit ini sering berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat.Biasanya menyerang usia 40-50 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapa saja.Laki-laki 3 kali lebih sering terkena. 

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi reaksi terhadap beberapa obat dan vaksin bisa menyebabkan terjadinya penyakit ini.Infeksi virus dan bakteri kadang-kadang bisa memicu terjadinya peradangan.

GEJALA

Pada awalnya penyakit ini bersifat ringan, tetapi bisa menjadi fatal dalam beberapa bulan atau menyebabkan penyakit menahun.Berbagai organ atau sekumpulan organ bisa terkena, dan gejalanya tergantung dari organ yang terkena.Poliarteritis nodosa sering menyerupai penyakit lain, dimana terjadi peradangan arteri (vaskulitis). Salah satu contohnya adalah sindroma Churg-Strauss, yang membedakannya dengan poliarteritis nodosa adalah bahwa pada sindroma ini terjadi asma.Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah demam.Nyeri perut, mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki, kelemahan dan penurunan berat badan juga bisa terjadi.75% penderita mengalami kerusakan ginjal, yang menyebabkan tekanan darah tinggi, pembengkakan karena penimbunan cairan (edema) dan berkurangnya atau tidak terbentuknya air kemih.Jika pembuluh darah pada saluran pencernaan terkena, daerah usus bisa mengalami perforasi, menyebabkan infeksi perut (peritonitis), nyeri hebat, diare berdarah dan demam tinggi.Jika pembuluh darah jantung terkena, bisa timbul nyeri dada dan serangan jantung.Kerusakan pada pembuluh darah otak bisa menyebabkan sakit kepala, kejang dan halusinasi.Hati juga bisa mengalami kerusakan hebat.Sering terjadi nyeri otot dan sendi, dan persendian bisa mengalami peradangan.Pembuluh darah di dekat kulit bisa teraba menonjol dan tidak teratur, dan kadang-kadang ulkusterbentuk pada kulit diatas pembuluh darah yang terkena.

DIAGNOSA

Tidak terdapat pemeriksaan darah yang bisa memperkuat diagnosis poliarteritis nodosa.Dokter menduga penyakit ini jika demam dan gejala-gejala neurologis seperti mati rasa, kesemutan atau kelumpuhan terjadi pada laki-laki setengah baya yang sebelumnya sehat.Diagnosis bisa diperkuat dengan melakukan biopsi dari pembuluh darah yang terkena.Mungkin juga perlu dilakukan biopsi hati atau ginjal.Foto rontgen yang diambil setelah penyuntikan zat warna ke dalam arteri (arteriogram), bisa menunjukkan abnormalitas dalam pembuluh darah.

PENGOBATAN

Tanpa pengobatan, hanya 33% yang bertahan hidup selama 1 tahun, 88% meninggal dalam waktu 5 tahun.Pengobatan yang agresif bisa mencegah kematian.Obat-obat yang memicu terjadinya penyakit ini, pemakaiannya dihentikan.Kortikosteroid dosis tinggi (misalnya prednison , Dexamethasone , Methylprednisolone ), dapat mencegah memburuknya penyakit dan menyebabkan periode bebas gejala pada sekitar 30% penderita.Karena biasanya diperlukan pengobatan kortikosteroid jangka panjang, maka pada saat gejalanya mereda dosisnya dikurangi.Jika kortikosteroid tidak mampu mengurangi peradangan, bisa diganti atau digabung dengan obat imunosupresan, seperti siklofosfamid ,  Azathiopine , MetotrexatePengobatan lainnya, seperti pengendalian tekanan darah tinggi, sering diperlukan untuk mencegah kerusakan organ-organ dalam.Meskipun diobati, beberapa organ vital bisa mengalami kegagalan atau pembuluh darah yang melemah bisa pecah.Kegagalan ginjal merupakan penyebab kematian paling sering.Infeksi yang berakibat fatal bisa terjadi karena penggunaan kortikosteroid jangka panjang dan obat imunosupresan, yang mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.Sumber : www.medicastore.com